Jumat, 13 Oktober 2017

PAWAI OBOR

PAWAI OBOR
            Tahun baru hijriyah atau sering disebut dengan 1 Muharom merupakan momen terbesar bagi kalangan orang Islam. Hal ini, merupakan salah satu tahun baru bagi orang Islam. Akan tetapi, tidak banyak dari kalangan orang islam sendiri yang memperingati tahun baru Hijriyah tersebut. Apalagi para pemuda di zaman era globalisasi saat ini. Mereka mereka lebih mengunggulkan tentang adanya peringatan tahun baru Masehi dari pada memperingati tahun baru Hijriyah. Sebagai orang islam, sepatutnya kita tidak boleh lupa tentang adanya tahun baru Hijriyah 1 Muharom. Pemuda sekarang seharusnya sebagai pelopor masyarakat yang mampu mewadahi orang-orang awam (masyarakat) serta mengajak masyarakat untuk memperingati tahun baru Hijriyah. Namun, kenyataan pada era globalisasi saat ini malah terbalik. Pemuda saat ini lebih terpengaruh oleh adat-adat barat dan melupakan budaya Islamiyahnya sendiri. Mereka lebih banyak mengisi tahun baru Masehi dengan hal-hal yang tidak ada manfaatnya. Seperti halnya  konfoi (pesta knalpot), di jalan raya dan menghambur-hamburkan uang mereka untuk membeli sebuah minuman keras(alkohol) dan pada akhirnya tidak sedikit dari mereka yang jatuh dari motor mengalami kecelakaan di jalan raya akibat ulah dari meminum alkohol. Bukankah lebih baik jika pemuda era zaman sekarang melakukan hal-hal yang positif yang mampu mewujudkan kemanfaatan bagi setiap desanya. Untuk mengajak masyarakat memperingati tahun baru Hijriyah semisal mengadakan “pawai obor” seperti halnya yang telah dilakukan oleh santri Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin dusun Njubak, desa Nguwok, kecamatan Modo, kabupaten Lamongan. Santri dan para dewan guru memperingati tahun baru Hijriyah yang dilakukan dengan pawai obor itu menjunjung tema “Hubbul Waton Minal Iman, NKRI Harga Mati”. Dewan guru membuat tema seperti itu seolah-olah mengingatkan para santri , bahwasanya santri saat ini adalah salah satu peran penting untuk mencintai tanah air kita, yakni Indonesia dan menjaga NKRI. Karena para tokoh ulama’ dahulu adalah merupakan hal terpenting yang mampu mewujudkan kemerdekaan negara Indonesia. Diantra para tokoh ulama’ yang ikut serta mewujudkan kemerdekaan adalah  KH. Mbah Hasyim Asy’ari dan KH. Mbah Wahab Hasbullah. Dewan guru mengadakan hal demikian guna untuk mengingatkan masyarakat sekitar, bahwa sesungguhnya tahun baru kita (orang Islam) adalah 1 Muharom bukan 1 Masehi. Dewan guru bukan hanya mengadakan pawai obor saja. Melainkan memberikan berbagai kupon undian guna dapat memperbanyak menarik simpatisan masyarakat sekitar untuk mengikuti pawai obor dan merayakan tahun baru 1 Muharom 1439 H. Pawai obor ini guna juga untuk mempererat tali persaudaraan Islamiyah antar Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin dengan masyarakat sekitar. Pawai obor yang diadakan oleh para dewan guru ini mendapatkan apresiasi yang sangat memuaskan dari masyarakat dan merupakan suatu kebanggan tersendiri bagi dewan guru. Karena masyarakat sekitarpun sangat antusias dengan diadanya pawai tersebut. Pawai obor dimulau dari Pondok Putra dan berjalan mengelilingi berbagai dusun seperti dusun Jaten, Dukoh, Grogolan, Wates dan Nguwok. Meskipun perjalanan pawai bisa dikatakan jauh akan tetapi dari peserta merasa tidak kelelahan justru dari mereka sangat menampakkan kebahagian ketika sepanjang perjalanan pawai.


“PPBM IS THE BEST”

DIKLAT PENGURUS PPBM PERIODE 2017-2018

DIKLAT PENGURUS PP. BUSTANUL MUTA’ALLIMIN Masa Khidmah (2017-2018)  Organisa...